'

Pertentangan Sosial


                                                                     BAB I
                                                          PENDAHULUAN
                                       

                           * Klik di sini jika anda mau mencopy paste isi blog saya
                                        Atau setelah Select kalimat tekan Ctr+C 
A. Latar Belakang

Belakangan ini banyak sekali kasus kasus mengenai Diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan yang disebabkan oleh Pertentangan Masyarakat.Dalam perkembangannya Diskriminasi hampir terjadi di seluruh aspek kehidupan seperti dalam bidang Hukum.Manusia merupakan mahluk sosial yang tak bisa lari dari kenyataan hidup individu dan kelompok, sebagai salah satu penyusun terciptanya sebuah masyarakat atau negara, maka sebagai mahluk sosial individu atau sosial kelompok memiliki peran dan kepentingan tersendiri baik untuk pribadinya maupun untuk kelompoknya, maka dari sinilah kita bisa mengetahui bagai mana realitas sosial yang sering kita jalani. Tidak wajar jika dalam kehidupan tidak ada yang namanya konflik atau pertentangan-pertentangan sosial, karna pertentangan dan konflik memeliki manfaat dan kerugian tersendiri, meskipun konflik menimbulkan perpecahan, tapi konflik juga dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sesama kelompoknya atau pada satu negaranya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam suku budaya dan bahasa yang salah satunya akibat dari perbedaan suku dan budaya tresebut bisa saja menimbulkan konflik atau pertentangan sosial, entah itu konflik yang berbau sara atau yang lainya.
Karena begitu banyak hal yang selalu menyebabkan pertentangan sosial maka kali ini penyusun mencoba mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan pertentangan sosial, baik diantaranya kelas sosial, konflik maupun pelapisan sosial.


B. Perumusan Masalah

1. Apa Penyebab terjadinya pertentengan-pertentangan sosial di masyarakat?

2. Apa yang dimaksud dengan perbedaan kepentingan dan konflik?

3. Bagaimana bentuk konflik yang terjadi di masyarakat?

4. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya konflik di masyarakat?

5. Bagaimana cara memecahkan konflik yang terjadi di masyarakat?


C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Penyebab terjadinya pertentengan-pertentangan sosial di masyarakat.

2. Untuk mengetahui bentuk perbedaaan kepentingan dengan pertentengan-pertentangan sosial di masyarakat.

3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk konflik yang terjadi di masyarakat.

4. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya konflik di masyarakat.

5. Untuk mengetahui cara memecahkan konflik yang terjadi di masyarakat.



D. Manfaat Penulisan

1. Menjadi tahu lebih jelas Penyebab terjadinya pertentengan-pertentangan sosial di masyarakat.

2. Mengetahui bentuk perbedaaan kepentingan dengan pertentengan-pertentangan sosial di masyarakat.

3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk konflik yang terjadi di masyarakat.

4. Mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya konflik di masyarakat.

5. Mengetahui cara memecahkan konflik yang terjadi di masyarakat.



                                                                BAB II
                                                        PEMBAHASAN


Hidup bermasyarakat berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Dalam kehidupan bermasyarakat ada ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat bersama oleh para anggotanya. Norma dan nilai-nilai tersebut menjadikan alat pengontrol agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Salah satu bukti kuatnya ikatan itu adalah adanya rasa solider, toleransi, tenggang rasa, tepa selira diantara para anggotanya.

Dalam sebuah masyarakat, selain bisa ditemui banyak persamaan-persamaan dalam berbagai hal, tetapi seringkali juga banyak didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan. Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keaaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan.

Hal mendasar yang dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi ada beberapa fase, yaitu Fase Disorganisasi dan Fase

A. Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme

a. Prasangka dan diskriminasi

Prasangka dan Diskriminasi dapat merugikan pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya. Melalui proses belajar dan semakin dewasanya manusia, membuat sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut menjurus kepada prasangka. Apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangka. Jika prasangka disertai dengan agresivitas dan rasa permusuhan, biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskiminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya dibarengi dengan sifat Justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua tingkah laku diri.

B. Perbedaan Prasangka dan diskriminasi

Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi, prasangka adalah sifat negative terhadap sesuatu. Dalam kondisi prasangka untuk menggapai akumulasi materi tertentu atau untuk status sosial bagi suatu individu atau suatu. Seorang yang berprasangka rasial biasanya bertindak diskriminasi terhadap rasa yang diprasangka.

C. Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminatif

1. Latar belakang sejarah.

Misalnya : bangsa kita masih menganggap bangsa Belanda adalah bangsa penjajah.Ini dilatarbelakangi karena pada masa lampau Bangsa Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad.

2. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional

Apabila prasangka bisa berkembang lebih jauh sebagai akibat adanya jurang pemisah antara kelompok orang kaya dengan orang miskin.

3. Bersumber dari faktor kepribadian

Bersifat prasangka merupakan gambaran sifat seseorang. Tipe authorian personality adalah sebagian ciri kepribadian seseorang yang penuh prasangka, dengan ciri-ciri bersifat konservatif dan tertutup.

4. Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.

Banyak sekali konflik yang ditimbulkan karean agama. Seperti yang kita alami sekarang diseluruh penjuru dunia.

D. Ethnosentrisme

Yaitu anggapan suatu bangsa/ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik dimata mereka. Ethnosentrisme merupakan gejala sosial yang universal.

3. Pertentangan-pertentangan sosial/ketegangan dalam masyarakat.

Mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Mengandung tiga taraf :

1. Pada taraf yang terdapat didalam diri seseorang.

2. Pada taraf yang terdapat pada suatu kelompok

3. Pada taraf yang terdapat pada suatu masyarakat.


E. Penyebab Terjadinya Konflik/Pertentangan Dimasyarakat

1. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku dari individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupan individu itu sendiri. Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun bagi lingkungannya.

Soerjono Soekanto (1989:90) berusaha mengklasifikasikan bentuk dan jenis-jenis konflik tersebut. Menurutnya, konflik mempunyai beberapa bentuk khusus, yaitu:

a. Konflik Pribadi
Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain. Umumnya konflik pribadi diawali perasaan tidak suka terhadap orang lain, yang pada akhirnya melahirkan perasaan benci yang mendalam. Perasaan ini mendorong tersebut untuk memaki, menghina, bahkan memusnahkan pihak lawan. Pada dasarnya konflik pribadi sering terjadi dalam masyarakat.

Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:

1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.

2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.

3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.

4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.

5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.

6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelomponya.

7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.

8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.


b. Konflik Rasial
Konfilk rasial umumnya terjadi di suatu negara yang memiliki keragaman suku dan ras. Lantas, apa yang dimaksud dengan ras? Ras merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri biologisnya, seperti bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut. Secara umum ras di dunia dikelompokkan menjadi lima ras, yaitu Australoid, Mongoloid, Kaukasoid,Negroid, dan ras-ras khusus. Hal ini berarti kehidupan dunia berpotensi munculnya konflik juga jika perbedaan antarras dipertajam.

c. Konflik Antarkelas Sosial
Terjadinya kelas-kelas di masyarakat karena adanyasesuatu yang dihargai, seperti kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan. Kesemua itu menjadi dasar penempatanm seseorang dalam kelas-kelas sosial, yaitu kelas social atas, menengah, dan bawah. Seseorang yang memiliki kekayaan dan kekuasaan yang besar menempati posisi
atas, sedangkan orang yang tidak memiliki kekayaan dan kekuasaan berada pada posisi bawah. Dari setiap kelas mengandung hak dan kewajiban serta kepentingan yang berbeda-beda. Jika perbedaan ini tidak dapat terjembatani, maka situasi kondisi tersebut mampu memicu munculnya konflik rasial.

d. Konflik Politik Antargolongan dalam Satu Masyarakat maupun
antara Negara-Negara yang Berdaulat
Dunia perpolitikan pun tidak lepas dari munculnya konflik sosial. Politik adalah cara bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah. Konflik politik terjadi karena setiap golongan di masyarakat melakukan politik yang berbeda-beda pada saat menghadapi suatu masalah yang sama. Karena perbedaan inilah, maka peluang terjadinya konflik antargolongan terbuka lebar. Contoh rencana undang-undang pornoaksi dan pornografi sedang diulas, masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua pemikiran, sehingga terjadi pertentangan antara kelompok masyarakat yang setuju dengan kelompok yang tidak menyetujuinya.

e, Konflik Bersifat Internasional
Konflik internasional biasanya terjadi karena perbedaanperbedaan kepentingan di mana menyangkut kedaulatan Negara yang saling berkonflik. Karena mencakup suatu negara, maka akibat konflik ini dirasakan oleh seluruh rakyat dalam suatu negara.


Dalam hal diatas menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan suatu konflik. Hal mendasar yang dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi ada beberapa fase, yaitu Fase Disorganisasi dan Fase


Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :

1. Elimination : yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2. Subjugation atau domination : artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3. Mjority Rule : artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority Consent : artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama.
5. Compromise : artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6. Integration : artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.


                                                              BAB III
                                                          PENUTUP


Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan diatas dapat kita ambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Konflik yang terjadi bukan hanya dilangkungan yang paling kecil tapi juga dapat terjadi pada lingkungan yang luas yaitu masarakat.

2. Pertentangan Sosial adalah suatu situasi dimana terjadi perselisihan persilihan yang berkaitan dengan berbagai aspek sosial.

3. Intergrasi Masyarakat sangat penting untuk meminimalisir berbagai Pertentangan Sosial dalam kehidupan ini

4. Pertentangan Sosial sebagai masalah hanya dapat di atasi dengan Integrasi Masyarakat yang kuat,dengan adanya Integrasi yang kuat antar masyarakat mampu meredam pertentangan sosial dan juga diimbangi oleh iman yang kuat serta memegang teguh asas Keadilan.

5. Pemecahan konflik-konflikdapat diselesaikan dengan beberapa cara yaitu: elimination, subjugation, majority rule, minority cocent, compromice. Tapi pemecahan konflik yang baik menggunakan metode integration.

Oleh karena itu integrasi merupakan alternative yang baik untuk modal tumbuhnya kebuayaan nasional.



                                                      DAFTAR PUSAKA


Wahyu, Ramdani, Mag., Msi, 2007, ISD pelapisan social keragaman dan sederajat, Bandung, Pustaka Setia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial

http://mozarkh.blogspot.com/2011/12/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html

http://damardwi.blogspot.com/2010/11/pertentangan-pertentangan-sosial-dan.html


Share Postingan Ini

Klik if you like :

Related Posts

Previous
Next Post »